Pages

Fenomena Controlling dan Actuating dalam Manajemen

Krisis ekonomi tahun 1998 di masa orde baru merupakan awal dari berbagai masalah bangsa dan negara, pengangguran yang membengkak akibat PHK perusahaan yang terkena imbas krisis, banyak perusahaan-perusahaan yang terpaksa gulung tikar, dan naiknya harga barang-barang yang kelewat mencekik dikarenakan ketiadaan barang tersebut di pasar barang.

            Ini merupakan fenomena yang terjadi di Indonesia pada saat itu, dan negara-negara dunia ketiga yang tingkat ekonomi penduduknya masih dalam tahap pertumbuhan. Hal ini tentunya sangat terasa dikalangan para pengusaha, karena mereka kurang kontrol dan rencana terhadap peluang masa depan. Ini jelas bukti bahwa pengendalian sangat memegang peranan penting dalam perushaan. Namun masih ada beberapa perusahaan yang cukup besar yang tetap bertahan dan melanjutkan kegiatan produksi meski terjadi gelombang krisis.


           Fenomena berikutnya adalah sebuah gerakan komunitas sosial yaitu Save street child. Save Street Child adalah sebuah organisasi yang berawal dari gerakan di sosial media twitter, yang diinisiasi oleh Shei Latiefah. Melalui akun @savestreetchild, 23 Mei 2011 yang lalu, gerakan ini bermetamorfosis menjadi sebuah organisasi independen yang mempersiapkan anak-anak marjinal yang memiliki akses pendidikan minim supaya dapat menjadi generasi penerus bangsa bekal yang memadai: pendidikan dan teman baik. dengan adanya Save street child yang bermula dari sebuah jejaring sosial mampu menjaring volunteer-volunteer untuk membantu pendidikan anak-anak marjinal dalam sebuah organisasi informal.

Pengorganisasian, Actuating dan Controling dalam Manajemen

 Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses pnyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.
“Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama”.
James D. Mooney
“Organisasi yaitu suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.”
Chester I.Barnard
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan.
Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.      Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
2.      2. Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Unsur-unsur dasar yang membetuk organisasi yaitu:
1.      adanya tujuan bersama.
2.      Adanya kerjasama dua orang atau lebih.
3.      Adanya pembagian tugas.
4.      Adanya kehendak untuk bekerja sama.

Struktur Organisasi

Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri atas unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Stoner dan Wankell, membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan, Struktur organisasi juga menunjukkan hierarki dan struktur otoritas organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya.

Faktor-faktor yang menentukan percangan struktur organisasi yaitu:
1.      Strategi organisasi pencapaian tujuan
2.      perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3.      Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4.      Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1.      Spesialisasi kegiatan .
2.      Koordinasi kegiatan.
3.      Standarisasi kegiatan.
4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5.      Ukuran satuan kerja.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi rancangan struktur organisasi adalah :
1. Strategi dan struktur organisasi, strategi akan menentukan bagaimana jalur wewenang dan saluran komunikasi diatur antara para manajer dan sub unit. Strategi akan mempengaruhi informasi yang mengalir di sepanjang jalur tersebut, serta mekanisme perencanaan dan pengambilan keputusan.
2. Teknologi sebagai faktor penentu struktur, bentuk teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi tertentu untuk menghasilkan produknya (atau metode penawaran jasa) juga mempengaruhi cara pengaturan organisasi.
3. Manusia sebagai faktor penentu struktur. Para manajer mengambil keputusan yang berhubungan dengan jalur komunikasi serta hubungan antara unit-unit kerja.Dalam membuat keputusan para manajer dipengaruhi oleh kebutuhan mereka sendiri dan kecendrungan lingkungan kerja mereka.
4. Ukuran dan struktur, baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub-sub unitnya akan mempengaruhi struktur. Organisasi yang lebih besar cendrung memiliki spesialisasi aktivitas yang lebih luas dan prosedur yang lebih formal
Struktur Organisasi Formal dan Informal
Yang termasuk ke dalam Struktur organisasi formal  adalah struktur-struktur organisasi antara lain : struktur organisasi fungsional, struktur organisasi produk/pasar, struktur organisasi pelanggan, geografis, matriks.
Hubungan-hubungan yang berlangsung dalam organisasi tentu saja tidak hanya terbatas pada hal-hal yang secara resmi yang digambarkan dalam bagan organisasi formal. Para manajer selamanya menyadari bahwa organisasi informal hidup berdampingan dengan organisasi formal. Organisasi informal berkembang tidak lain sebagai perwujudan kebutuhan pribadi dan kelompok dari warga perusahaan. 

Pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen

Salah satu fungsi manajemen adalah mengetahui pengorganisasian yang merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting karena dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi,baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya suatu tujuan.pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau orang-orang yang menjalankan manajemen dalam setiap organisasi.
Fungsi manajemen lainnya yaitu pengorganisasian,yang sama pula pentingnya dengan fungsi perencanaan karena dalam pengorganisasian seluruh sumber(resources) baik berupa manusia maupun yang nonmanusia harus diatur dan terpadu sedemikian rupa untuk berjalannnya suatu organisasi dalam rangkai pencapaian tujuannya.
 Pemahaman tentang pengorganisasian sebagai salah satu fungsi manajemen,akan memberikan kejelasan bahwa proses pengaturan di dalam organisasi tidak akan selesai,tanpa diikuti oleh aktuasi yang berupa bimbingan kepada manusia yang berada di dalam organisasi tersebut,agar secara terus-menerus dapat menjalankan kegiatan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

 Actuating 

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
1.      Merasa yakin akan mampu mengerjakan,
2.      Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya,
3.       Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak,
4.      Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis

Pentingnya Actuating

Fungsi actuating antara lain: 
   1. Mengembangkan rasa tanggung jawab
Mengembangkan sikap pada bawahan untuk tidak menerima apabila tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
  2. Pemberian komando
Memberi perintah, instruksi, direktif, meminta laporan dan pertanggungjawaban, memberi teguran dan pujian. 
 3. Mengadakan pengamatan atas pekerjaan dan aktivitas bawahan langsung,
 4. Pemeliharaan moral dan disiplin
Mendidik serta memberi contoh kepada bawahan tentang apa yang baik dan patut dilaksanakan, menjaga ketertiban, kesopanan dan kerukunan.
  5. Komunikasi
Berbicara dengan bawahan, memberi penjelasan dan penerangan, memberikan isyarat, meminta keterangan, memberikan nota, mengadakan pertemuan, rapat briefing, pelajaran, wejangan dan sebagainya.
Ø  Human Relation
Memperhatikan nasib bawahan sebagai manusia dan selalu ada keseimbangan antara kepentingan pribadi pegawai, mengembangkan kegembiraan dan semangat kerja yang sebaik-baiknya dan kepentingan umum organisasi.
Ø  Leadership
Menunjukkan dan membuat bawahan merasa bahwa mereka dilindungi dan dibimbing, bahwa mereka mempunyai seorang sumber pimpinan dan penerangan dalam menghadapi kesulitan dan masalah pekerjaan maupun pribadi keluarga (inti penggerakan).
Ø  Pengembangan eksekutif
Berusaha agar setiap bawahan dapat mengambil keputusan sendiri yang tepat dalam melaksanakan pekerjaan/tugas masing-masing, agar setiap bawahan terbuka dan atas prakarsa sendiri selalu berusaha untuk menekan biaya, memperkuat disiplin, meningkatkan mutu kerja dan sebagainya.

Prinsip-prinsip Actuating

Actuating (penggerakan) yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:
a. Prinsip mengarah pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan anggota terhadap usaha mencapai tujuan. Bisa saya contohkan dalam out bound adalah pada saat kita akan melakukan kegiatan out bound masing-masing. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain, seperti perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan anggota.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
c. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.

Controlling

            Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, menejemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang di inginkan. Dari sekian fungsi menejemen yang meliputi Planing, Organizing, Actuating, Staffing, Leading, Motivating, Communicating, Making Decision and Controlling. Controling atau pengendalian menempati urutan paling terakhir, pengendalian ini sangat beraitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini saling mengisi.

Definisi Controlling

“Controlling is the process of regulating the various factors in an enterprise according to therequirement of its plans.” Eal P. Strong Artinya Pengendalian aalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.

Pengertian Pengendalian bisa sangat variatif tergantung kita mengambil dari teori siapa. Di sini ada pengertian engendalian menurut beberapa ahli :

“Controlling can be defined as the process of determiniing what is to be accomplished, that is standar; what is being accomplished, that is the performance, evaluating the performance and if necessary appliying corecctive measure so that performance takes places according to plans, that is, in conformity with the standard.”
G.R. Terry
Artinya :
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan recana yaitu selaras dengan standar.

“Control is the measurement and corrections of the performance of subordinates in order make sure that enterprise objectives and the plans devised to attain then are complished.”
Harold Koontz
Artinya :
Pengendalian adalah pengukuran dan perbaiakan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tuuan-tujuan perusahaan dapat terlaksana. Sangat jelas sekali bahwa fungsi pengendalian yang diambil dari sudut pandang definisi sangat vital dalam suatu perusahaan.

Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan perbaiakan (corrective), jika terdapat penyimpangan- penyimpangan (deviasi). Supaya tujuan sesuai dengan rencana. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir. Dengan pengendalian diharapkan juga agar pemanfaatan semua unsur manajemen ( 6 M ), efektif dan efesien.

Pengendalian dikenal ada beberapa macam, yaitu :

Internal Control, adalah pengendalian seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur kerja, kedisiplinan karyawan, dan lain-lain.
Audit Control , adalah pemeriksaan atau penilaian atas maslah-maslah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi pengawasan atas masalah khusus, yaitu tentang kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
External Control, adalah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian ekstern dapat dilakukan secara formal atau informal, misalnya pemeriksaan pembukuan oleh kantor akuntan dan penilaian yang dilakukan perusahaan.
Formal Control, adalah pemerksaan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi dan dapat dilakukan secara intern maupun ekstern. Misalnya : pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap BUMN dan lain-lainnya. Dewan Komisaris terhadap PT. Bersangkutan.
Informal Control, adalah penilaian yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen, baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya melalui media massa cetak atau elektronik, dan lain-lainya.

Langkah-langkah dalam Controlling 

Proses pengendalian dilakukan secara bertahap dan sistematis melalui langkah-langkah sebagai berikut :
Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang sudah dicapai. Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
Meninjau dan menganalisis ulang rencana, apakah sudah benar-benar realistis atau tidak. Jika ternyata belum realistis maka perlu harus diperbaiki.

Beberapa cara pengendlian yang harus dilakukan oleh seorang manager yang meliputi sebagai berikut :
Pengawasan Langsung, adalah pengawasan yang dilkukan sendiri secara langsung oleh seorang manager. Manager memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakandengan benar dan hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya.
            Pengawasan Tidak Langsung, adalah pengawasan jarak jauh, artinya dengan melalui laporan secara tertulis maupun lisan dari karyawan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang dicapai.
Pengawasan berdasarkan kekecualian, adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengendalian ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manager.

referensi:
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta 
http://pdpt.unesa.ac.id/portofolio/handout/2513/6518/actuating 
 
Buff