Apa Itu Database dan bagaimana era permulaannya?
Database terdiri dari dua penggalan kata
yaitu “data” dan “base” yang artinya berbasiskan pada data. Secara
konseptual database memiliki arti sebuah koleksi atau kumpulan data yang saling
berhubungan, disusun menurut urutan tertentu secara logis sehingga menghasilkan
informasi. Era permulaan database sendiri ditandai
dengan; pengulangan data, ketergatungan data, dan kepemilikan data yang
tersebar.
Martin (dalam Sutabri,
2005) menjelaskan bahwa database adalah suatu kumpulan data yang terhubung yang
disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tidak terulang dan dikontrol
dengan cara tertentu sehingga mudah di
gunakan atau ditampilkan kembali, dapat digunakan oleh satu atau lebih program
aplikasi secara optimal, data disimpan tanpa ketergantungan kepada program yang
akan menggunakannya, dapat ditambah, diambil, dimodifikasi dengan mudah dan terkontrol.
Berdasarkan penjelasan
mengenai database di atas,Didapatkan Konsep
Database yaitu:
1. Integrasi
logis dari catatan-catatan file.
2. Tujuan
dari konsep database adalah meminimumkan pengulangan dan mencapai independensi
data.
3. Independensi
data adalah kemampuaan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa
membuat perubahan pada program yang memproses data.
4. Independensi
data dicapai dgn menempatkan spesifikasi dalam tabel & kamus yg terpisah
secara fisik dari program.
5.
Program mengacu pada tabel untuk
mengakses data.
Lebih lanjut lagi, pada
saat mengadopsi konsep database di atas, maka Struktur database menjadi :
1. Database
2. File
3. Catatan
4. Elemen
data
Lalu
apa saja keuntungan, kelebihan atau kerugian dari database?
Berikut
adalah Keuntungan DBMS (database management system)
1.
Mengurangi pengulangan data.
2.
Mencapai independensi data.
a. Spesifikasi
data disimpan dalam tiap program aplikasi.
b. Perubahan
dapat dibuat pada struktur data tanpa mempengaruhi program yang mengakses data.
3.
Mengintegrasikan data dari beberapa file.
Saat
file dibentuk sehingga menyediakan kaitan logis, organisasi fisik tidak lagi
menjadi kendala.
4.
Mengambil data dan informasi secara cepat.
Hubungan
logis query language memungkinkan pemakai mengambil data dalam hitungan detik
atau menit.
5.
Meningkatkan keamanan.
Baik
DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat menyertakan beberapa lapis keamanan
seperti kata sandi, directori pemakai, dan bahasa sandi.
Kerugian
DBMS
1.
Memperoleh perangkat lunak yang mahal.
2.
Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar.
3. Memperkerjakan dan mempertahankan
staff DBA.
Berdasarkan
penjelasan tentang database, database
bisa memiliki peran yang baik dalam dunia psikologi, yaitu..
1. Seorang psikolog yang memiliki banyak klien, dan setiap klien pastinya memiliki permasalahan dan identitas yang berbeda-beda pula. sebagai profesi, pasti psikolog memiliki kode etik yang tidak boleh dilanggar, begitupun kode etik psikolog kepada klien. Salah satu kode etiknya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang tersimpan didalam database membantu psikolog untuk menjaga kerahasiaan data tersebut.
2. Tes Psikologi pada website seorang psikolog atau biro psikologi. Dengan adanya database, media penyimpanan
hasil tes psikologi online menjadi
lebih aman, terstruktur dan sistematis. Sehingga ketika data tersebut
diperlukan akan mudah untuk dicari dan bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
referensi:
Sutabri, T.,2003. Sistim Informasi Managemen. Penerbit ANDI Yogyakarta.
Sherawati, SIM1-Database. Universitas Gunadarma.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCEQFjAB&url=http%3A%2F%2Fmsherawati.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F22035%2FSIM1-Database.pdf&ei=ycp9VMDTGcf-ugSXz4I4&usg=AFQjCNGnZTaWJKFT5CzRDJZmyFLNWXVzAQ&sig2=MRP5CugX7VXWlN49wkfyMQ&bvm=bv.80642063,d.c2E
http://repository.usu.ac.id/bistream/123456789/19777/3/Chapter%20II.pdf