Pengantar
Sistem Informasi, Arsitektur Komputer & Struktur Kognitif Manusia
Di era globalisasi saat ini, komputer sudah menjadi
kebutuhan yang penting bagi manusia. Dengan komputer, banyak pekerjaan manusia
yang dapat diselesaikan dengan mudah. Tapi, sudah tahukah kita ada kaitan atau
hubungan erat antara sistem informasi komputer dan sistem kognisi pada manusia?
Apa itu sistem
informasi?
Menurut beberapa ahli, Alter (1992) Sistem informasi
adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi
informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sedangakan menurut Gelinas, Oram dan Wiggins (1990),
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri
atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manusia yang dibuat untuk
menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran
kepada para pemakai.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
sistem informasi adalah suatu sistem yang diciptakan oleh manusia, yang terdiri
atas komponen berbasis komputer, yang bertujuan untuk mengelola data (input),
proses, dan menghasilkan informasi (output)bagi penggunanya(manusia).
Lalu seperti apakah
contoh konkrit sistem informasi dikehidupan sehari-hari?
Sistem POS (Point-of-Sale), Sistem berbasiskan kartu
cerdas (smart card), Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Sekolah, Sistem
Informasi Rumah Sakit, Sistem Informasi SDM (HRIS).
Untuk memproses sistem informasi tersebut,
dibutuhkan beberapa komponen perangkat keras dan lunak komputer, atau bisa
disebut Arsitektur Komputer.
Arsitektur
disini dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan organisasi dari
komponen-komponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar komputer pada
hakekatnya sama atau hampir semuanya komputer digital, namun terdapat variasi
dalam konstruksinya yang merefleksikan cara penggunaan komputer yang berbeda.
Tingkatan
Dalam Arsitektur Komputer
Ada sejumlah tingkatan dalam konstruksi dan
organisasi sistem komputer. Perbedaan paling sederhana diantara tingkatan
tersebut adalah perbedaan antara hardware dan software.
1.
Tingkatan Dasar Arsitektur Komputer
Pada tingkatan ini Hardware sebagai
tingkatan komputer yang paling bawah dan paling dasar, dimana pada hardware ini
“layer” software ditambahkan. Software tersebut berada di atas hardware,
menggunakannya dan mengontrolnya. Hardarwe ini mendukung software dengan
memberikan atau menyediakan operasi yang diperlukan software.
2.
Multilayerd Machine
Tingkatan dasar arsitektur komputer kemudian
dikembangkan dengan memandang sistem komputer keseluruhan sebagai “multilayered
machine” yang terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer
hardware.
Berikut tingkatan layer tersebut :
7.
6.
5.
|
SOFTWARE LEVEL
|
Applications Layer
|
Higher Order Software Layer
|
||
Operating System Layer
|
||
4.
3.
2.
1.
|
HARDWARE LEVEL
|
Machine Layer
|
Microprogrammed Layer
|
||
Digital Logic Layer
|
||
Physical Device Layer
|
Central Processing Unit (CPU)
CPU atau satuan merupakan tempat pemrosesan instruksi-instruksi
program. Pada komputer mikro, processor ini disebut microprocessor. CPU terdiri dari dua bagian
utama, yaitu unit kendali ( control unit) dan unit
Aritmatika dan logika (arithmethic logic unit).
Disamping dua bagian utama tersebut, CPU
mempunyai beberapa simpanan yang berukuran kecil
yang disebut register.
Control Unit
Bagian ini bertugas mengatur dan mengendalikan semua
peralatan yang ada pada sistem komputer. Control unit mengatur kapan alat input
menerima data dan kapan data diolah serta kapan ditampilkan pada alat output.
Control Unit mengartikan instruksi-instruksi dari program komputer, membawa
data dari alat input ke main memory, mengambil data dari main memory untuk
diolah. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan
logika, control unit mengirim instruksi tersebut ke aritmetic and logic unit. Hasil dari pengolahan data ini dibawa oleh
control unit ke main memory lagi untuk
disimpan.
Jadi tugas dari control unit adalah :
1. mengatur
dan mengendalikan alat-alat input dan output
2. mengambil
instruksi-instruksi dari main memory
3. mengambil
data dari main memory kalau diperlukan oleh proses
4. mengirim
instruksi ke aritmaetic and logic unit bila perhitungan aritmatik atau
perbandingan logika serta mengawasi kerja aritmatik dan logika
5. menyimpan
hasil proses ke main memory
Arithmetic
And Logic Unit (ALU)
Tugas
utama dari ALU adalah melakukan semua
perhitungan aritmatik atau matematika yang terjadi sesuai dengan instruksi
program. ALU melaukan operasi aritmatik dengan dasar pertambahan, sedang operasi
aritmatik yang lainnya seperti pengurangan, perkalian dan pembagian dilakukan
dengan dasar penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan
untuk melaksanakan operasi aritmatik ini disebut adder.
Tugas lain ALU adalah melakukan keputusan dari
operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika meliputi
perbandingan dua buah elemen logika dengan menggunakan operator logika, yaitu
=, <>, <, >, <+, >=.
Kognisi
Manusia
Kata kognisi berasal dari Istilah Latin: cognoscere, “tahu”, “untuk konsep” atau “mengenali” mengacu pada kegiatan untuk memproses informasi, menerapkan pengetahuan, dan perubahan preferensi.
Penggunaan
istilah bervariasi di berbagai disiplin ilmu, misalnya dalam psikologi dan ilmu
kognitif, biasanya mengacu pada pandangan pengolahan informasi fungsi
psikologis individu. Selain definisi tadi, ada definisi lain tentang kognisi
yaitu kognisi adalah sesuatu yang dipercaya dapat mempengaruhi sikap kemudian
mempengaruhi perilaku atau tindakan mereka terhadap sesuatu, kemudian
berkembang menjadi kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari
proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
Proses
yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan
melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa diartikan
sebagai kecerdasan atau inteligensi.Bidang
ilmu yang mempelajari kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, komunikasi, neurosains,
serta kecerdasan buatan.
Kognisi, atau proses kognitif, bisa alami atau
buatan, sadar atau tidak sadar. Proses ini dianalisis dari perspektif yang
berbeda dalam konteks yang berbeda, terutama di bidang linguistik, anestesi,
neurologi, psikologi, filsafat, antropologi, systemics, ilmu komputer dan
keyakinan. Dalam psikologi atau filsafat, konsep kognisi terkait erat dengan
konsep-konsep abstrak seperti pikiran, kecerdasan, kognisi digunakan untuk
merujuk pada fungsi mental, proses mental (pikiran) dan negara-negara entitas
cerdas (manusia, organisasi manusia, mesin yang sangat otonom dan buatan
kecerdasan).
Fungsi-fungsi kognitif
A. Atensi dan kesadaran
Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah
kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia.
Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif
lainnya. Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective
attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi
perasaan sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari
atensi.
B. Persepsi
Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan
memahami sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan.
Dalam kognisi rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk
persepsi. Proses kognif biasanya dimulai dari persepsi yang
menyediakan data untuk diolah oleh kognisi.
C. Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan
pengalaman masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi
saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi,
mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua
menjadi ingatan implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat
melalui pendataan penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka
panjang.
D. Bahasa
Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan
tujuan untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi
dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh
melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan bahasa
dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik
E. Pemecahan masalah dan kreativitas
Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang
menghalangi terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan
proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah
yang orisinil dan berguna.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan kedua materi di atas, arsitektur komputer dan sistem
kognisi pada manusia memiliki proses pengelolaan data yang sama yaitu input-process-output. Namun, dari dua
hal tersebut terdapat perbedaan yang cukup signifikan yaitu, pada sistem
informasi, untuk menjalankannya harus ada user/pengguna,
dan membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) agar
dapat memproses data hinggal menghasilkan output atau informasi yang
diinginkan. Sedangkan kognisi pada manusia merupakan bagian dari manusia itu
sendiri artinya tidak memerlukan perangkat tambahan atau alat bantuan
lainnya. Proses tersebut dilakukan
adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas
mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan
berbahasa.
Daftar Pustaka :
Solso, Robert L., Maclin, Otto H., Maclin, M. Kimberlyn.
(2008). Psikologi kognitif. Jakarta: Erlangga
Handouts Arsitektur Komputer1
http://ftp.gunadarma.ac.id/handouts/S1_Sistem%20Informasi/ARSITEKTUR%20%20KOMPUTER1.doc
Kurniawati, Ana. Sistem Informasi.
http://ana.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/33562/SISTEM+INFORMASI.ppt