Apa yang bisa kita tangkap dari cerita tersebut? paradigma kita terhadap sesuatu bisa menentukan sikap dan cara berpikir kita. Cara sederhana untuk mengerti
paradigma, adalah dengan memandangnya sebagai peta. Kita tahu bahwa
peta bukan wilayah. Peta hanyalah penjelasan tentang aspek tertentu
dari wilayah. Itulah persisnya apa yg di maksud dengan paradigma.
Andaikan anda ingin pergi ke sebuah
tempat di bali. Sebuah peta jalan kota bali akan sangat membantu
untuk mencapai tempat tujuan anda. Akan tetapi andaikan saja anda di
berikan peta yg salah. Karena kesalahan cetak peta yg di beri nama
"bali" sebenarnya adalah peta Surabaya. Dapat Anda
bayangkan rasa frustrasi atau ketidakefektifan usaha untuk mencapai
tempat tujuan anda?
Anda mungkin sedang mengolah perilaku
anda. Anda dapat berusaha lebih keras, lebih giat, melipatgandakan
kecepatan anda. Akan tetapi usaha anda hanya akan berhasil membawa
anda ke tempat yg salah tadi dengan lebih cepat.
Anda mungkin sedang mengolah sikap
anda. Anda dapat berpikir lebih positif. Anda tetap tidak akan
sampai ke tujuan anda, tetapi mungkin anda tidak peduli. Sikap anda
akan menjadi begitu positif sehingga anda akan bahagia di mana pun
anda berada.
Intinya Anda masih tersesat. Masalah yang
mendasar ini bukanlah berkaitan dengan perilaku atau sikap anda.
Masalah sebenarnya berkaitan dengan memiliki peta yg salah. Cara kita memandang sesuatu adalah
sumber dari cara kita berpikir dan cara kita bertindak.
0 comments:
Post a Comment